Friday, April 10, 2015

Pembuatan Biopori, 08 April 2015

Community Program



Posted by: Lenny Yapananda Samudra – 1801373914 – LD11

Bapak Hari Sriyanto memanggil nama mahasiswa kelas Character Building LD11 satu per satu lalu melakukan verifikasi yang menandakan bahwa kelas telah usai. Saat itu jam menunjukkan tepat pukul 15.00. Saya dan teman-teman sekelompok meninggalkan ruangan dan bergegas untuk berangkat ke Paroki Santo Kristoforus Grogol, tempat kami mengerjakan proyek biopori (lubang resapan air) kami.
Tiga puluh menit berlalu dan kami pun tiba di lokasi pengerjaan biopori. Kebetulan Bapak Vanny sedang berbincang-bincang dengan seorang wanita paruh baya di bagian depan gedung paroki. Kami segera memberi salam dan meminta izin untuk melanjutkan pengerjaan biopori. Wanita paruh baya tersebut juga menyambut dan menanyakan tujuan kedatangan kami. Kami menjawab bahwa kami akan melanjutkan pengerjaan biopori dan beliau merasa surprised serta bangga dengan kegiatan kami. Bapak Vanny lalu menunjukkan lokasi pengerjaan hari ini yaitu di taman bagian depan dan samping gedung paroki. Tidak lupa kami pun mengambil peralatan yang telah kami titipkan pada saat pengerjaan sebelumnya yaitu pipa paralon dan dop.
Pengerjaan biopori pada hari ini terasa lebih mudah karena kami telah terbiasa menggunakan bor biopori dan media tanahnya pun lebih gembur. Dalam jangka waktu setengah jam, 3 buah lubang biopori telah selesai dikerjakan dengan baik di taman bagian depan gedung paroki. Karena beberapa kelompok kami belum sempat makan siang, kami memutuskan break sebentar untuk makan siang. Sementara saya dan teman-teman yang sudah makan tetap melanjutkan pengerjaan biopori.

Mengumpulkan daun kering sebagai sampah organik.

Mengisi lubang dengan sampah organik.


Lubang biopori ditutup dengan dop yang telah dilubangi.

Dua buah lubang biopori lainnya dibuat tepat di samping gedung paroki. Kali ini giliran saya untuk membuat lubang biopori. Saya menancapkan bor biopori ke dalam tanah lalu mulai memutarnya searah jarum jam. Ternyata tanah di bagian ini sangatlah berat sehingga memerlukan lebih banyak tenaga dan usaha. Bapak Vanny pun tidak segan untuk membantu saya dalam membuat lubang biopori. Setelah lubangnya terbentuk, saya memasukkan pipa paralon ke dalamnya, mengisinya dengan dedaunan kering lalu menutupnya dengan dop yang telah dilubangi. Yey, akhirnya proyek biopori kami selesai dengan baik dengan bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak.

Membuat lubang dengan bor biopori.

Bapak Vanny dengan senang hati membantu membuat biopori.
 
Lubang biopori yang telah selesai saya buat.
Pada pengerjaan hari ini, lagi-lagi kami berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar. Seorang wanita paruh baya bersepeda memperlambat laju sepedanya dan menghampiri kami. Beliau bertanya apa yang sedang kami kerjakan dan kami menjawab bahwa kami membuat lubang biopori yang sangat bermanfaat untuk membantu peresapan air sehingga mencegah terjadinya banjir. Beliau melihat-lihat proses pengerjaan kami selama beberapa menit lalu pamit untuk melanjutkan perjalanannya.

Seorang ibu bersepeda memperhatikan pengerjaan biopori kami.

Sebelum pulang, Bapak Vanny juga menitipkan surat bukti pengerjaan biopori kepada kami untuk disampaikan kepada Bapak Hari Sriyanto selaku dosen Character Building kami. Kami mengucapkan terima kasih atas support yang luar biasa yang diberikan oleh Bapak Vanny kepada kami. Mengingat hari menjelang petang, kami pamit dan meninggalkan area Paroki Santo Kristoforus. 

  Summary:
- Kegiatan yang dilakukan: membuat 5 buah lubang biopori sehingga total telah dibuat 10 buah lubang biopori.
- Nilai Pancasila yang diterapkan: Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia di mana kami bahu membahu dalam mengerjakan proyek biopori ini. Bila salah seorang teman merasa lelah atau kesulitan, kami segera membantunya. I’m so happy and proud to have a team like my team. We made a good teamwork and worked happily. :)

Togetherness we shared.


No comments:

Post a Comment