Community Program
Posted
by: Lenny Yapananda Samudra –
1801373914 – LD11
Bapak
Hari Sriyanto memanggil nama mahasiswa kelas Character Building LD11 satu per
satu lalu melakukan verifikasi yang menandakan bahwa kelas telah usai. Saat itu
jam menunjukkan tepat pukul 15.00. Saya dan teman-teman sekelompok meninggalkan
ruangan dan bergegas untuk berangkat ke Paroki Santo Kristoforus Grogol,
tempat kami mengerjakan proyek biopori (lubang resapan air) kami.
Tiga
puluh menit berlalu dan kami pun tiba di lokasi pengerjaan biopori. Kebetulan Bapak
Vanny sedang berbincang-bincang dengan seorang wanita paruh baya di bagian
depan gedung paroki. Kami segera memberi salam dan meminta izin untuk
melanjutkan pengerjaan biopori. Wanita paruh baya tersebut juga menyambut dan
menanyakan tujuan kedatangan kami. Kami menjawab bahwa kami akan melanjutkan
pengerjaan biopori dan beliau merasa surprised
serta bangga dengan kegiatan kami. Bapak Vanny lalu menunjukkan lokasi
pengerjaan hari ini yaitu di taman bagian depan dan samping gedung paroki. Tidak
lupa kami pun mengambil peralatan yang telah kami titipkan pada saat pengerjaan
sebelumnya yaitu pipa paralon dan dop.
Pengerjaan
biopori pada hari ini terasa lebih mudah karena kami telah terbiasa menggunakan
bor biopori dan media tanahnya pun lebih gembur. Dalam jangka waktu setengah
jam, 3 buah lubang biopori telah selesai dikerjakan dengan baik di taman bagian
depan gedung paroki. Karena beberapa kelompok kami belum sempat makan siang,
kami memutuskan break sebentar untuk
makan siang. Sementara saya dan teman-teman yang sudah makan tetap melanjutkan
pengerjaan biopori.
Mengumpulkan daun kering sebagai sampah organik. |
Mengisi lubang dengan sampah organik. |
Lubang biopori ditutup dengan dop yang telah dilubangi. |
Dua
buah lubang biopori lainnya dibuat tepat di samping gedung paroki. Kali ini
giliran saya untuk membuat lubang biopori. Saya menancapkan bor biopori ke
dalam tanah lalu mulai memutarnya searah jarum jam. Ternyata tanah di bagian
ini sangatlah berat sehingga memerlukan lebih banyak tenaga dan usaha. Bapak Vanny
pun tidak segan untuk membantu saya dalam membuat lubang biopori. Setelah lubangnya
terbentuk, saya memasukkan pipa paralon ke dalamnya, mengisinya dengan dedaunan
kering lalu menutupnya dengan dop yang telah dilubangi. Yey, akhirnya proyek
biopori kami selesai dengan baik dengan bantuan dan kerja sama dari berbagai
pihak.
Membuat lubang dengan bor biopori. |
Bapak Vanny dengan senang hati membantu membuat biopori. |
Pada
pengerjaan hari ini, lagi-lagi kami berhasil menarik perhatian masyarakat
sekitar. Seorang wanita paruh baya bersepeda memperlambat laju sepedanya dan
menghampiri kami. Beliau bertanya apa yang sedang kami kerjakan dan kami menjawab
bahwa kami membuat lubang biopori yang sangat bermanfaat untuk membantu
peresapan air sehingga mencegah terjadinya banjir. Beliau melihat-lihat proses
pengerjaan kami selama beberapa menit lalu pamit untuk melanjutkan
perjalanannya.
Seorang ibu bersepeda memperhatikan pengerjaan biopori kami. |
Sebelum
pulang, Bapak Vanny juga menitipkan surat bukti pengerjaan biopori kepada kami
untuk disampaikan kepada Bapak Hari Sriyanto selaku dosen Character Building
kami. Kami mengucapkan terima kasih atas support
yang luar biasa yang diberikan oleh Bapak Vanny kepada kami. Mengingat hari
menjelang petang, kami pamit dan meninggalkan area Paroki Santo Kristoforus.
Summary:
-
Kegiatan yang dilakukan: membuat 5 buah lubang biopori sehingga total telah dibuat 10 buah lubang biopori.
-
Nilai Pancasila yang diterapkan: Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia di mana
kami bahu membahu dalam mengerjakan proyek biopori ini. Bila salah seorang
teman merasa lelah atau kesulitan, kami segera membantunya. I’m so happy and proud to have a team like
my team. We made a good teamwork and worked happily. :)
Togetherness we shared. |
No comments:
Post a Comment