Community Program
Posted by: Lenny Yapananda Samudra / 1801373914
Pada hari Senin, 30 Maret 2015, saya bersama teman-teman kelompok 13 kelas LD11 BINUS University melakukan pengerjaan proyek Character Building: Pancasila yaitu pembuatan biopori atau lubang resapan air. Sekitar pukul 13.40, motor yang kami jadikan sebagai alat transportasi pun melaju bersama-sama ke Jl. Satria IV Blok C no. 68, Jelambar, Jakarta. Ya, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengerjakan proyek biopori di Paroki Santo Kristoforus atas rekomendasi teman sekelompok saya yaitu Cornellius Ricky karena Ricky adalah alumni SMA Santo Kristoforus I yang terletak bersebelahan dengan Paroki Santo Kristoforus. Paroki Santo Kristoforus juga memiliki area taman yang memadai untuk mengerjakan biopori. Sebelumnya, saya dan teman-teman telah melakukan survey dan menyerahkan surat izin pengerjaan biopori pada tanggal 18 Maret 2015. Saya sangat bersyukur karena Bapak Vanny Tuerah, Kepala Rumah Tangga Paroki Santo Kristoforus menyambut permohonan pembuatan biopori kami dengan positif.
Sesampainya di Paroki Santo Kristoforus, kami pun membawa turun peralatan untuk pembuatan biopori berupa bor biopori, pipa paralon dan dop yang telah dilubangi sebelumnya. Saya dan Stiven sebagai perwakilan kelompok kemudian menemui Bapak Vanny untuk meminta izin memulai pengerjaan serta meminta arahan beliau mengenai lokasi mana saja yang akan dibuat biopori. Bapak Vanny dengan senang hati mengantar kami langsung ke area taman yang ada di Paroki Santo Kristoforus. Jadi, ada dua area taman yang akan kami pergunakan yaitu taman bagian depan dan taman bagian belakang. Kami pun memutuskan untuk membuat biopori di bagian belakang terlebih dahulu.
Kenji merupakan orang pertama yang mencoba membuat biopori. Bor biopori ditancapkan ke tanah lalu diputar searah jarum jam. Tidak berapa lama, lubang pertama pun selesai dibuat. Kami segera memasukkan pipa paralon ke dalam lubang tersebut dan mengisinya dengan sampah organik berupa dedaunan kering yang dapat dengan mudah ditemui di sekitar taman. Setelah terisi cukup penuh, kami pun menutupnya dengan dop dan merapikannya. Dengan selesainya pembuatan lubang yang pertama membuat kami sangat senang dan bangga serta memotivasi kami untuk membuat lubang-lubang selanjutnya.
Untuk selanjutnya, secara bergantian anggota kelompok kami mencoba membuat lubang biopori, termasuk saya. Ternyata membuat biopori tidaklah sesulit yang dibayangkan, bahkan dapat dikatakan sangat seru! Pada saat saya mendapat giliran, saya dengan antusias memutar bor biopori tersebut. Apabila tanah yang tersangkut di bor tersebut sudah penuh, saya pun mengeluarkannya agar mempermudah proses pengerjaan. Ketika saya menemui kesulitan seperti ada batu yang mengganjal, teman-teman saya dengan sigap membantu.
Membuat lubang dengan bor biopori. |
Setelah lubang yang saya buat telah selesai, saya pun memasukkan paralon ke dalam lubang dan tidak lupa untuk mengisinya dengan daun-daun kering lalu menutupnya dengan dop. Puas rasanya melihat hasil kerja keras kami. Keringat yang mengucur karena teriknya matahari tidak menurunkan semangat kami untuk mengerjakan biopori. Mungkin karena kami mengerjakannya dengan santai sambil sesekali bercanda sehingga rasa lelah hilang begitu saja.
Memasukkan sampah organik. |
Lubang biopori yang telah selesai dibuat. |
Pengalaman menarik lainnya muncul ketika siswa SMA Santo Kristoforus menghampiri kami karena melihat kami sedang mengerjakan biopori. Kami segera menyambut mereka dengan hangat sembari memberikan sosialiasi mengenai apa yang dimaksud dengan biopori serta pentingnya pembuatan biopori. Salah satu siswa SMA Santo Kristoforus tersebut bahkan ingin mencoba membuat biopori. Kami pun memberinya kesempatan dan merasa senang melihat antusiasmenya yang sangat tinggi.
Memberi kesempatan kepada siswa SMA Santo Kristoforus I untuk berpartisipasi. |
Dalam waktu kurang dari 2 jam, tidak terasa kami telah berhasil membuat 5 buah lubang biopori. Kami pun memutuskan untuk melanjutkan pembuatan biopori pada pertemuan berikutnya yang kami rencanakan akan dilakukan pada hari Senin, 06 April 2015. Kami segera membereskan perlengkapan kami dan membersihkan area sekitar taman agar tidak ada sampah yang tertinggal. Setelah itu, kami menyempatkan diri untuk menyiram area taman tersebut beserta biopori yang telah kami buat.
Kami kembali menemui Bapak Vanny untuk pamit pulang dan berterima kasih atas arahan serta bimbingan yang diberikan. Bapak Vanny bahkan mempersilakan kami untuk menitipkan perlengkapan kami agar kami tidak perlu repot-repot membawa perlengakapan pada pertemuan selanjutnya. Kami pun dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Setelah selesai menitipkan perlengkapan, kami pun pulang ke tempat tinggal kami masing-masing.
Summary:
- Kegiatan yang dilakukan: Membuat 5 buah lubang biopori serta memberi sosialiasi kepada siswa SMA Santo Kristoforus.
- Nilai Pancasila yang diterapkan: Sila pertama yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa yaitu toleransi antar umat beragama karena ternyata anggota kelompok saya berasal dari agama yang berbeda-beda mulai dari Islam, Buddha, Konghucu, Kristen, hingga Hindu namun kami mampu bekerja sama sebagai suatu kelompok yang solid dan kompak :)
Proudly introduce my team. |
di tunggu cerita selanjutnya, laporan minimal 4x laporan dan jangan lupa cantumkan logo TFI pada setiap laporannya ya.. terima kasih
ReplyDelete