Monday, May 4, 2015

Pengawasan Biopori, 04 Mei 2015

Community Program


Posted by Lenny Yapananda Samudra - 1801373914

Senin, 04 Mei 2015, saya dan teman-teman kembali melakukan pengawasan terhadap lubang biopori yang telah kami buat di Paroki Santo Kristoforus, Grogol. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 11.30. Kami pun mengecek dan mengisi ulang lubang biopori tersebut dengan daun kering yang dengan mudah kami temukan di sekitar area taman. Kami juga membantu menyiram tanaman yang ada di taman.
Pengawasan lubang biopori
Salah satu lubang biopori yang kami buat

Dari proyek lubang biopori ini, saya mendapatkan banyak pelajaran. Salah satunya untuk tidak menilai seseorang dari penampilannya saja. Sebab, pada awalnya saya mengira beberapa teman saya tidak akan bekerja dengan serius dan hanya akan main-main saja. Nyatanya, seluruh teman saya bekerja dengan sangat baik dan penuh semangat. Saya juga percaya bahwa segala sesuatu tidaklah sulit apabila dikerjakan bersama-sama. Jujur saja, saya berpikir bahwa proyek biopori merupakan proyek yang paling sulit dibandingkan dengan proyek CB lainnya. Namun, proyek biopori ini justru menjadi suatu tantangan tersendiri bagi saya. Mulai dari mencari pinjaman bor biopori, mengajak teman-teman untuk aktif dalam pengerjaan proyek ini, hingga pada saat terjun ke lapangan yang membutuhkan banyak tenaga.


Bernarsis ria usai mengerjakan proyek biopori

Proyek biopori ini secara tidak langsung mengandung nilai-nilai Pancasila, yaitu sila pertama, sila ketiga dan sila keempat. Sila pertama, KeTuhanan Yang Maha Esa, saya bersyukur mendapatkan anggota kelompok yang menganut agama yang berbeda. Di sini saya belajar mengenai keanekaragaman suku, agama dan ras serta saling menghargai satu sama lain. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, sangat nampak melalui kerja sama dan gotong royong yang kami lakukan dalam pengerjaan lubang biopori ini. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, proyek biopori ini mengajarkan kami untuk tidak egois dan mau mendengarkan pendapat satu sama lain.
Saya mengucapkan terima kasih kepada TFI (Teach for Indonesia) yang telah memberi kesempatan saya untuk mengerjakan proyek biopori ini. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan dan memberi penyadaran bagi diri saya sendiri. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Paroki Santo Kristoforus yang diwakili oleh Bapak Vanny Tuerah yang telah menerima kami dengan sangat baik dan dengan tangan terbuka. Pesan dan kesan yang diberikan Bapak Vanny yaitu beliau  merasa senang ada generasi muda yang masih peduli dan mau melaksanakan kegiatan sosial. Beliau juga merasa terbantu dengan lubang biopori yang kami buat. Saya merasa bangga mendengarnya sekaligus senang karena proyek biopori kami memberikan hasil yang positif untuk sesama.

Pak Vanny Tuerah, kepala rumah tangga Paroki Santo Kristoforus

Kesan saya untuk Paroki Santo Kristoforus yaitu Paroki ini memiliki area taman yang indah dengan dihiasi oleh patung-patung. Taman tersebut diurus dengan baik dan ditata dengan indah. Pesan saya untuk Paroki Santo Kristoforus, semoga taman tersebut terus dijaga kelestariannya dan mungkin pihak Paroki santo Kristoforus dapat melanjutkan untuk membuat lubang-lubang biopori berikutnya. Dan pesan saya untuk teman-teman semua, jangan hanya mengeluh apabila terjadi banjir. Namun lihatlah apa yang telah kita perbuat untuk mengatasi banjir tersebut. Jangan hanya berpangku tangan, naun mulailah berbuat sesuatu untuk alam kita. Bumi kita hanya ada satu, mari kita cintai bumi ini!

Taman Paroki Santo Kristoforus yang asri. Go green!

No comments:

Post a Comment